Indonesia Negara Tercepat Penularan HIV dan AIDS di ASIA

Rabu, 24 November 2010

BANDUNG, KOMPAS.com-Rendahnya pengetahuan masyarakat terkait penularan dan pencagahan virus Human Immuno Deficiency Virus (HIV) Acquired Immuno Deficiency Syndrome) AIDS, menjadikan Indonesia sebagai negara tercepat dalam penularan HIV dan AIDS di Asia.
Yudhi F Oktaviadhi, penulis buku Syair Untuk Sahabat mengatakan hal itu dalam acara bedah buku Syair Untuk Sahabat dan kampanye AIDS di Sekolah Tinggi Bahasa Asing (STBA) Yapari ABA, akhir pekan.
Dikatakan, informasi berupa poster dan Iklan Layanan Masyarakat (ILM) mengenai HIV, masih belum cukup efektif untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat. Banyak yang salah menangkap pesan dalam poster atau ILM tentang AIDS, terutama para remaja.
Menyadari minimnya informasi yang bisa diperoleh mengenai AIDS, Yudhi yang juga merupakan jurnalis tabloid Bola, mencoba berpartisipasi dengan menulis buku Syair Untuk Sahabat, yang berisi tentang kisah-kisah nyata kehidupan Orang yang Hidup Dengan HIV dan AIDS yang dikumpulkan sejak 2003.
Sebelumnya banyak buku mengenai AIDS tetapi tidak mudah dipahami, karena dalam bentuk cerita dan dengan cara pendekatan yang berbeda, buku ini jadi lebih mudah dipahami. Dikatakan Yudhi, diharapkan masyarakat bisa memahami apa itu AIDS, sehingga tidak keliru dalam meyikapi AIDS, minimal untuk diri sendiri dan orang-orang di sekitar.
Hal yang dijauhi itu virusnya, bukan orangnya, tidak masalah jika hanya bersalaman atau bersentuhan karena hampir 90% Orang yang Hidup Dengan HIV dan AIDS  Orang yang Hidup Dengan HIV dan AIDS yang dikumpulkan sejak 2003.yang dikumpulkan sejak 2003. disingkirkan oleh keluarganya sendiri dan tidak diterima di Rumah Sakit (RS).
Juga dibutuhkan Orang yang Hidup Dengan HIV dan AIDS  yang dikumpulkan sejak 2003. bukan hanya obat penunda kematian, tetapi juga perhatian dan dukungan dari keluarga dan kerabat terdekat. Pengucilan hanya akan mempercapat kematian Orang yang Hidup Dengan HIV dan AIDS yang dikumpulkan sejak 2003. karena merasa tertekan, depresi dan tidak diterima.
Dikatakan Yudhi, kematian akibat HIV AIDS, umumnya akibat terlambat diagnosis karena masyarakat Indonesia tidak sadar bahwa virus AIDS bisa menjangkit pada siapapun meski tidak melakukan hubungan seksual, narkoba dan mengonsumsi alkohol. Namun jika mengonsumsi obatan-obatan terlarang secara bersama-sama resikonya lebih besar. Orang yang mimum obat-obatan bersama-sama, dalam waktu tiga atau empat tahun kemudian, 99 persen dapat lebih muda terkena AIDS.
Masih menurut Yudhi, hubungan seksual dengan sesama laki-laki, sangat berisiko dalam penularan AIDS karena dapat menimbulkan luka dan darah yang menjadi media untuk memudahkan penularan. Hubungan sesama jenis menjadi penyebab utama penularan HIV dan AIDS di Amerika.

sumber :

M Shodiq Mustika

0 komentar:

Posting Komentar